Selasa, 26 Oktober 2010

Puisinya

Banyak Kekhilafan n Kesalahan yang kita perbuat namun kejahatan yang paling nista adalah kejahatan yang mengabaikan anak-anak kita melalaikan mata air hayat kita

Kita bisa tunda berbagai kebutuhan kita
Kebutuhan anak-anak tak bisa ditunda

Pada saat ini tulang belulang sedang terbentukdarahnya dibuat dan susunan sarafnya tengah disusun

Kepadanya kita tak bisa berkata
esok namanya adalah kini


Hilda Febriyanti


Gabriela Mistral(Pemenang Nobel Sastra,1945)alih bahasa Oleh Taufik Ismail

Selasa, 24 Agustus 2010

Beberes Kamar, Yuk!

Setelah seminggu dibiarkan berantakan karena sibuk belajar buat ujian, sekarang saatnya kita membereskan kamar tercinta. Eits, jangan keburu ciut melihat kamar yang kondisinya mirip kapal pecah ini. Asal tahu triknya, acara beberes kamar sebenarnya mudah kok, untuk dilakukan.

Are you ready?

Beres-beres
  • Siapkan satu kantung plastik besar (semacam trash bag) untuk menaruh semua sampah kita. Jadi nggak perlu bolak-balik membuangnya ke tempat sampah.
  • Segera sortir semua kertas dan materi belajar kita. Kalau sudah tidak digunakan (misalnya kertas coret-coretan), langsung dibuang saja.

Lalu, Bersihkan!
  • Sebelum memulai ritual sapu dan pel, lap dulu semua barang-barang kita dengan lap bersih yang sedikit dibasahi. Supaya, debu yang menempel pada lap nggak beterbangan.
  • Untuk menghindari sampah dan debu yang berceceran, matikan kipas angin atau AC yang menyala. Semakin minim hembusan angin, semakin gampang bersih-bersih.
  • Saat menyapu, sekalian pegang juga pengki di tangan kita. Biar kita langsung memindahkan sampah dan debu dari lantai ke pengki. Ini untuk menghindari sampah dan debu yang terkumpul tadi menyebar kemana-mana.
  • Selanjutnya, tahap mengepel. Ada trik penting saat mengepel supaya mudah. Yaitu, bagi area kamar menjadi dua supaya nggak berat.
  • Biarkan lantai kamar sampai mengering dan JANGAN menginjaknya saat basah! Kaki kita akan meninggalkan bercak pada lantai. Dan biasanya, saat sudah mengering, akan membuat lantai lengket dan kurang bersih.
Selamat beres-beres!

"STOP IRI"

Kenapa sih, ada saja orang lain yang lebih cantik, modis, pintar, atau cowoknya lebih oke dibandingkan kita? Pikiran yang kayak beginilah yang jadi “bibit” dari iri hati. Kalau diteruskan, “penyakit” ini akan menggerogoti kita. Buntut-buntutnya, capek sendiri dan bisa mendorong pikiran dan perilaku kita ke arah negatif. Nggak mau, kan? Hentikan iri dengan:
  • Berhenti membandingkan diri dengan orang lain. Nggak selalu segala sesuatunya diukur dari apa yang orang lain miliki. Apalagi, kebiasaan membandingkan itu seringkali cuma berujung dengan kecewa sama diri sendiri, karena kita merasa serba kurang. Nggak ada manfaatnya, deh! Mendingan, fokus dengan apa yang kita lakukan. Sebaliknya, boleh saja kalau judulnya bersaing sehat, atau menjadikan keberhasilan orang lain sebagai motivasi.
  • Syukuri yang kita miliki. Ini dia nih yang seringkali kita lupakan. Jadinya, kita terus-terusan merasa nggak cukup baik. Makanya, setiap muncul perasaan iri, coba deh tulis 10 kelebihan yang kita miliki. Dengan begitu, kita bisa lebih melek terhadap kelebihan diri sendiri.
  • Berikan pujian dengan tulus. Memuji orang lain dengan tulus, bisa menjadi “obat” iri hati. Soalnya, itu melatih kita untuk berbesar hati, menerima kelebihan yang dimiliki orang lain.
  • Prinsip: Rezeki nggak akan kemana. Percaya, deh keberuntungan orang lain nggak akan menutup rezeki kita. Soalnya, rezeki itu kan, sudah diatur oleh Tuhan. Toh dengan iri, keadaan bukan berubah lebih baik, malah jadi makan hati. Sebaliknya, coba lebih gigih berusaha untuk meraih yang kita inginkan. (Tisam - Foto: Istimewa)

Rabu, 11 Agustus 2010

Bedroom Sets Nie_Nyamannyaaaa....

Yuuukss Q'ta tengok Bedrooom yang manizzzz ini...


Nuansa Kemerdekaan niiiiieee...
Liat dunk merah putih gtu, Kaya Bendera Negara Q'ta Tercinta



Kalau yang satu ini buat yang suka cokelat, Terlihatnya ci sederhana tetapi pazti nyaman bangetz d... Mauuuu !!!



Yang ini cocok buat anak2 remaja nie,Gak kalah kerenzzz khan...


Sekarang Waktunya Creative Bedroom niy....

Hayoo...hayooo...hayooo...mau liat lagi...
yuuuuuuuuuuksss mari...


Lihat niieee rapih khan...
Coba gw punya kamar kaya gini wah betah banget deh paztinya dikamar...

Sereeem juga yah kalo punya kamar kaya gini...
tapi cretive banget bisa ada pohon didalam kamar, pohonnya seperti asli yaa...
Kalau yang ini Modelnya apaan yaa...Simpel dan rapih cie...
Baguuuzzz kan bedroom Sets nya, Mudah2n bisa jadi referensi juga buat kalian yang melihatnya....Udah dulu ya liat2nya jadi ngantuk n kepengen bo2 nie^_^...hehehe

Selasa, 10 Agustus 2010

10 Trik Melewati hari Terberat




Ngemil makanan kesukaan, sambil baca-baca berita asyik di internet, baru mulai bekerja lagi.




Rasanya hampir semua orang malas menghadapi hari Senin. Kecuali, mungkin, bila Senin ini adalah jadwal Anda menerima gaji. Rasa malas biasanya muncul karena akhir pekan sebelumnya Anda menghabiskan waktu dengan bersantai atau liburan bersama keluarga.
Hal itu terasa lebih bila Anda melihat bahwa minggu yang menjelang ini akan berat karena beban pekerjaan.Namun menurut penelitian terbaru, hari yang membuat kita stres ternyata bukan hanya Senin, melainkan juga hari-hari di tengah minggu. "Stres dari Senin dan Selasa membuat orang terpuruk, sementara akhir pekan rasanya masih lama," ungkap Augustine Kposowa, PhD, penulis studi sekaligus dosen di University of California at Riverside. Tentu, menghindari pekerjaan yang menuntut waktu, tenaga, dan pikiran tersebut tak akan ada gunanya. Tak ada cara lain untuk melaluinya, kecuali dengan menghadapinya. Namun, agar Anda bisa melaluinya dengan lebih santai, coba ikuti beberapa trik berikut:
1. Lakukan "quickie sex" pada pagi hari. Anda tahu kan, hubungan seks bisa melepaskan hormon oksitosin dan dopamin. Keduanya kerap disebut sebagai "hormon cinta" yang memberikan efek menenangkan. Bahkan, sentuhan ringan, seperti usapan, tepukan di pundak, atau pelukan, sudah cukup untuk membuat otak memproduksi hormon ini dan mengirimkannya ke sistem tubuh. Ketika ini terjadi, tingkat hormon stres pun akan berkurang, tekanan darah menurun, dan rasa kedekatan muncul.
2. Taburkan bubuk kayu manis dalam cangkir kopi Anda. Kayu manis tak hanya akan menimbulkan penampilan yang lebih menggugah selera. Aromanya juga dapat mengurangi kegelisahan dan menstimulasi bagian dari otak yang memberi sinyal kepada Anda untuk tetap waspada.
3. Makan siang di luar. Anda biasa membawa bekal makan siang dari rumah atau makan siang di warteg yang itu-itu saja? Cobalah untuk mencari tempat makan yang lain dari biasanya. Mampir ke kafe di bagian lain gedung perkantoran Anda akan mendorong adrenalin yang membantu mendongkrak mood Anda.
4. Dengarkan musik sepanjang perjalanan. Kemacetan lalu lintas tentu akan membuat hari Anda semakin melelahkan. Segera pasang playlist berisi lagu-lagu favorit Anda atau dengarkan siaran pagi dari penyiar favorit Anda. Paling tidak, Anda bisa tertawa-tawa dulu sebelum memulai pekerjaan yang membuat stres.
5. Buka situs-situs gaya hidup atau buka "Kompas Female". Berita-berita atau artikel yang segar dan bermanfaat akan membuat Anda lupa sejenak pada ketegangan. Siapa tahu Anda juga mendapat info tentang diskon merek sepatu idaman Anda atau kursus fotografi gratis yang sudah lama ingin Anda ikuti.
6. Buat rencana untuk hari Sabtu. Justru karena sibuk, hari-hari sebenarnya jadi terasa cepat berlalu. Hal ini terasa lebih bila Anda berencana melakukan sesuatu pada hari Sabtu. Misalnya, membuat rencana nonton bareng teman-teman atau barbeque dengan keluarga. Bayangkan bagaimana nanti Anda akan melakukan perjalanan bersama para keponakan di pantai atau nongkrong sambil ngopi bersama suami.
7. Kirim SMS mesra untuk si dia. Anda bisa mengirim teks, seperti "Ingin dicium di leher atau di pundak?" atau apa pun kebiasaan yang sering Anda lakukan dengan pasangan. Saling menanti SMS dari orang tercinta akan mempercepat waktu dan menyediakan energi bagi Anda untuk sesi yang lebih istimewa nantinya.
8. Penuhi hasrat "impulse buying", hanya hari ini. Anda tidak harus shopping atau membelanjakan sesuatu yang berharga mahal. Bisa saja membeli CD, DVD, novel, atau pernak-pernik untuk ditaruh di meja kamar. Coba beli sesuatu yang berwarna karena warna tertentu juga membantu memperbaiki mood. Contohnya kuning, yang mendorong rasa happy, atau merah, yang menekankan excitement.
9. Ganti "background" pada monitor "desktop" Anda, entah itu gambar adegan dalam film romantis yang Anda sukai atau foto-foto saat liburan minggu sebelumnya. Hal ini akan menjadi pengingat tentang pengalaman menyenangkan bersama teman-teman atau keluarga.
10. Siapkan makanan yang menjadi "guilty pleasure" Anda, entah itu cokelat, cookies, atau keripik kesukaan Anda. Tentu Anda tahu berbagai manfaat yang terkandung dalam cokelat. Sumber makanan antioksidan ini juga mengandung zat besi yang dapat mencegah kelelahan, iritabilitas, dan sakit kepala. Kecukupan zat besi juga membantu Anda untuk lebih mampu berkonsentrasi. Mengonsumsi 1,5 ons dark chocolate sehari selama dua minggu juga bisa mengurangi kadar hormon stres Anda, lho.
DINEditor: din Sumber: cosmopolitan/Kompas.com/Hilda

" Kapan kawin?" Dan Pertanyaan Menggangu Lainnya



SHUTTERSTOCK
Seringkali teman hanya ingin menunjukkan perhatiannya pada Anda.

"Kapan kawin?" "Kok enggak hamil-hamil, sih?" Huh... kenapa sih semua orang menanyakan hal yang itu-itu saja? Tidakkah mereka bisa membuat pertanyaan yang lebih kreatif, supaya tidak membuat Anda resah?

Pertanyaan seperti ini bukan hanya datang dari keluarga besar Anda, tetapi juga teman-teman yang satu-persatu menikah dan memiliki anak. Karena dalam tradisi kita, siklus hidup "normal" memang seperti itu: sekolah, kuliah, menikah, dan punya anak. Jadi ketika Anda memiliki siklus hidup yang berbeda, Anda dianggap tidak normal.

Anda tidak perlu merespons pertanyaan ini dengan serius. "Sadari bahwa seringkali mereka yang bertanya seperti itu sebenarnya tidak bermaksud menyinggung Anda," kata Julie Hanks, LCSW, direktur klinis dari Wasatch Family Therapy di Salt Lake City, Utah. “Yang kerap terjadi, mereka bertanya hanya karena mereka peduli pada Anda, dan ingin tahu kabar Anda."

Meskipun demikian, tak perlu disangkal bahwa tekanan dalam bentuk pertanyaan semacam ini juga datang dari kebutuhan orang untuk membenarkan keputusan mereka. Jika seorang teman menikah, mereka juga mendesak Anda untuk segera menikah. “Orang ingin memastikan bahwa yang mereka lakukan itu benar, dan jika Anda melakukannya, itu memvalidasi pilihan mereka," ungkap Mark Sharp, PhD, psikolog klinis di Aiki Relationship Institute di Oakbrook, Illinois.
Toh, ketika Anda terus diberondong pertanyaan macam ini, bisa dimaklumi kalau Anda lama-lama jadi kesal. Namun, akan lebih baik bila Anda mencoba menjawab pertanyaan mereka dengan lebih lugas. Berikut contohnya:Pertanyaan:
"Kapan kawin?"Pertanyaan ini tidak hanya akan menjengkelkan Anda yang belum punya pacar. Pasangan yang sudah lama berpacaran pun, akan kesal jika berulangkali mendapatkan pertanyaan yang sama. Bagaimanapun juga, pasti ada alasan tertentu mengapa ada pasangan yang tidak segera menikah. Bila masalahnya adalah perbedaan keyakinan, misalnya, pertanyaan seperti ini hanya akan membuat kita frustrasi.
Cara mengatasi: Cara terbaik untuk "melawan" pertanyaan ini adalah dengan humor, demikian saran Hannah Seligson, penulis buku A Little Bit Married. Misalnya, "Aku sedang mencari pria beruntung yang bisa menikah sama aku."
Bila tekanan tersebut datang dari keluarga dekat, seperti orangtua, Anda bisa bersikap lebih lunak dan lebih jujur. Namun, jangan memberikan jawaban yang diinginkan mereka. Katakan, "Aku tahu Ibu ingin aku bahagia, tapi aku dan Ben masih ada masalah yang harus kami selesaikan bersama. Jadi, tolong Ibu jangan menanyakannya terus-menerus."
Bila mungkin, kata Seligson, menghindarlah dari tekanan akibat pertanyaan tersebut.
Tekanan itu bisa membahayakan hubungan Anda, jika malah membuat Anda memikirkan kembali apakah Anda memang ingin menikah dengan pria pilihan Anda. Kadang-kadang, pertanyaan dari orang yang memiliki hubungan dekat dengan Anda (bisa teman, kakak, atau adik), membuat Anda berpikir lebih matang. Apakah saya harus mempertahankan hubungan meskipun pasangan tidak akan pernah mengubah perilaku buruknya? Apakah saya bisa menoleransi perilakunya? Gunakan tekanan dari teman-teman ini untuk memulai pembicaraan dengan pasangan.
Pertanyaan: "Gimana, udah hamil, belum?"Atau dalam bentuk lain: "Anakmu sudah berapa sekarang?" atau "Ngapain sih, ditunda-tunda?". Pertanyaan bisa dimaklumi bila teman memang tidak tahu bagaimana kondisi Anda sekarang. Tetapi lain halnya dengan teman atau keluarga yang terus mendesak, hanya karena mereka menganggap bila sudah menikah seharusnya sudah momong anak. Pertanyaan seperti ini bukannya melegakan hati, namun malah akan menyakitkan buat Anda, yang karena berbagai sebab belum dikaruniai buah hati.
Namun, dalam budaya kita dimana menunjukkan perhatian lalu diartikan dengan mengajukan berbagai pertanyaan yang sifatnya pribadi, seringkali kita tak bisa menghindar. Tak ada gunanya kesal, karena selama budaya tersebut ada, Anda akan selalu menerimanya. Rasanya memang mengganggu sekali, apalagi jika Anda sudah melakukan berbagai upaya untuk memprogram kehamilan tetapi tidak juga membuahkan hasil. Begitu pula yang dirasakan oleh beberapa pasangan yang memang sepakat untuk tidak memiliki anak.
Cara mengatasi:Jika Anda memang merasa terganggu dengan pertanyaan ini, apalagi yang bertanya tidak punya hubungan dekat dengan Anda, berikan jawaban sekenanya seperti, "Hm... dalam 16 bulan, 14 hari, dan 9 jam." Namun bila pertanyaan ini datang dari orangtua Anda, yang memang sangat mengharapkan kehadiran cucu, ajaklah mereka untuk berbicara dari hati ke hati. Hanks menyarankan untuk mengatakan, "Aku tahu ayah ingin segera menimang cucu, tapi itu bukan satu-satunya alasan untuk mempunyai anak. Aku janji, begitu aku hamil, ayah orang pertama yang akan kuberitahu!"

Pertanyaan: "Lagi hamil kok masih kerja?"Pertanyaan ini bisa saja dilontarkan oleh orang-orang yang masih terikat dengan budaya tertentu, dimana perempuan seharusnya tinggal di rumah untuk merawat suami dan anak. "Perempuan biasa menerima segala macam tekanan dari orang-orang di sekitarnya, yang membuat asumsi sendiri," ujar Hanks. Ketika Anda tidak setuju dengan asumsi atau nilai-nilai yang mereka anut, akhirnya Anda akan merasa dihakimi. Cara mengatasi:Anda mungkin akan berpikir, "Kalau enggak kerja, anakku mau dikasih makan apa?" Tetapi jawaban seperti ini malah akan menimbulkan diskusi panjang-lebar dengan orang yang memang memiliki pola pikir berbeda dengan Anda. Seringkali, tekanan itu datang dari perempuan lain yang sudah membuat keputusan sendiri, dan ingin agar Anda meniru apa yang dilakukannya. Kalau sudah begini, jawaban terbaik yang bisa Anda berikan adalah, "Kayaknya enggak usah dibahas deh, kita kan memang punya pendapat berbeda tentang masalah ini. Enggak ada yang benar atau salah di sini.
"DINEditor: din Sumber: Womans Day/kompas.com/hilda

Selasa, 20 Juli 2010

Pengen punya sifat dewasa,gimana caranya yaa?


huft hari ini w keseeeeeeeel bgtz d pokokny...
dari pagi ada aja masalah dari bayar angkot ga ada kembalian lah, ditinggal ma bis kerja plus sandal putuz lagi...lengkap sudah
alhasil jadi bad mood masuk kerja, eh dikerjaan juga ada temen yang bikin keseeelzzz
yaaaaa jadi kebawa suasana d, keluar d kekanak2nnya....
uuuuuuuuuuuuh keseeeeeeellll bgtz
knapa cie w ga bisa jadi dewasa, selalu aja kayak anak kecil...
klo keseel gerabag gerubuk trus sedih nangis d....
huuuuuuuuuuu kenapa cie, Bantu aq dunk teman2 qw sayaaaaang...